Aturan Pembuangan Sampah Kimia
Jangan membuang bahan berikut kedalam saluran pembuangan air (sink)
· Pelarut-pelarut organik
· Logam berat
· Sianida, Sulfida
· Asam/Basa kuat
· Bahan-bahan padat
Membuang sampah kimia tertentu ke dalam system saluran pembuangan air (sink) di laboratorium mungkin diizinkan, tetapi dengan mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
Biasanya, hanya bahan-bahan yang larut dalam air seperti asam dan basa dapat dibuang melalui sink, dan itupun harus diencerkan terlebih dahulu hingga berada pada pH 6-8 (dan kecepatan pembuangannya juga harus dibatasi). Ketika membuang/menuang sisa larutan asam/basa ke dalam sink harus membiarkan air kran mengalir terus untuk mengencerkan asam/basa tersebut. Bila proses pembuangan tersebut telah selesai, bilas sink dengan volume air yang banyak untuk menghilangkan pengaruh yang merusak (korosif).
Sampah-sampah dan bahan-bahan pelarut yang tidak bersifat korosif dan tidak reaktif serta tidak mengandung benda padat, biasanya dikumpulkan dalam wadah limbah.
Sampah-sampah yang sangat berbahaya biasanya diubah (dioksidasi, direduksi, dinetralisasi, dan lain-lain) menjadi bahan yang kurang berbahaya sebelum dibuang.
Alkali kuat harus dinetralisir dengan asam, sedangkan asam kuat harus dinetralkan dengan basa (natrium bikarbonat) sebelum dibuang.
Sampah yang tidak larut
Tempatkan semua sampah dalam wadah pembuangan yang aman.
Tempatkan semua sisa pelarut yang mudah menguap dalam satu wadah penampung pelarut yang tidak terdapat bahaya api.
Pelarut-pelarut yang mudah menguap seperti ether adalah pelarut-pelarut yang menguap pada temperatur yang relatif rendah.
Uap yang dihasilkan dapat berupa uap racun, menimbulkan rasa mual, menyebabkan iritasi, atau dapat mudah terbakar, atau dapat menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan
Sampah cairan yang mudah terbakar, tidak diizinkan dibuang dalam sink. Sampah tersebut barus dikemas ke dalam botol berlabel untuk dihancurkan (di luar laboratorium) dengan cara pembakaran.
Hindari pembuangan sampah yang sembarangan. Ingat selalu kemungkinan terjadinya reaksi secara spontan, peledakan dan api.
Beri label pada wadah pembuangan untuk menunjukkan bahan kimia apa yang seharusnya ditempatkan di dalamnya.
Jangan ada sampah kimia yang wadahnya tidak diberi label sebab jika tidak diketahui bahan apa yang ada dalam wadah tersebut, maka akan menjadi sulit untuk penanganannya dan butuh biaya yang mahal untuk identifikasinya.
Sampah radioaktif
Bila menggunakan bahan kimia yang bersifat radioaktif, tidak boleh dibuang begitu saja, tetapi harus ditangani secara khusus, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bahan karsinogenik
Bahan karsinogenik (formalin) dapat mengakibatkan tumor/kanker pada seseorang. Risiko untuk timbulnya tumor secara umum tergantung pada lama dan kerapnya pemakaian bahan tersebut serta konsentrasi yang digunakan.
Pembuangan limbah karsinogenik
Limbah karsinogenik dibuang dalam wadah berlabel dan tertutup (sealed) serta terpisah dari bahan kimia lainnya.
Dibuang secara bertahap sedikit demi sedikit, jangan dikumpulkan hingga jumlah besar.
Bahaya SIANIDA
Hidrogen sianida, sianogen Bromida, sianogen klorida, Laktonitril dan sianida yang larut dalam air.
Sejumlah 50 – 150 mg dari zat di atas dapat menyebabkan kematian.
Keracunan disebabkan terhirupnya gas HCN yang timbul sebagai hasil reaksi sianida dengan asam dan dengan air.
Penyimpanan sianida harus dilemari yang aman, berkunci dalam ruangan berventilasi dan labelnya harus jelas.
HATI-HATI !!! sianida tidak boleh bereaksi dengan asam-asam.
Pembuangan limbah sianida:
Untuk sianida dalam jumlah sedikit dan untuk tindakan yang cepat, gunakan larutan besi(II) sulfat agar sianida terikat sebagai senyawa kompleks.
Natrium hipoklorit (5%) atau clorox digunakan untuk memusnahkan sianida yang tidak bereaksi atau residu sianida.
Larutkan sianida dalam air dan tambahkan larutan ini dengan hati-hati kedalam natrium hipoklorit berlebih.
TIPS MEMBUANG LIMBAH
Hindari pembuangan limbah secara sembarangan.
Ingat selalu kemungkinan reaksi secara spontan, peledakan dan bahaya api.
Wadah pembuangan harus diberi label untuk menunjukkan zat kimia apa yang seharusnya ditempatkan di dalamnya.
Sampah-sampah pecahan kaca juga harus dikumpulkan dalam wadah sampah khusus (sebaiknya dari logam) dan jangan dicampur dengan sampah kertas atau sampah lainnya.
Sampah-sampah plastik (petridish, tubes, botol, dll), sampah-sampah tajam, kaca yang terkontaminasi harus disterilkan (gunakan autoclave khusus) terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah pembuangan.
Perlu pula pemeriksaan yang hati-hati untuk meyakinkan bahwa tidak ada larutan toxic seperti logam berat atau pestisida, dan lain-lain yang dibuang ke sistem drainase umum.
Septic tank
Sebaiknya sampah-sampah yang dialirkan melalui sink termasuk sampah-sampah padat dalam air (yang dihasilkan dalam pembedahan, pencucian, perlakuan contoh tanah, dll) harus dikumpulkan dalam satu tangki (septic tank) sebelum air tersebut dialirkan ke sistem pembuangan umum. Septic tank akan menampung sampah-sampah tersebut dan dapat dikosongkan pada waktu-waktu tertentu dengan menggunakan truk pembuangan sampah.
Mari kita budayakan
“Membuang sampah sesuai aturan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar